ToSM – Matematika Detik dalam Perjalanan Spiritual

Saya ingin berbagi tentang perjalanan spiritual saya yang berawal dari niat untuk meningkatkan level kesadaran saya. Saya percaya bahwa dengan meningkatkan level kesadaran, saya bisa hidup lebih bahagia, damai, dan bermanfaat bagi orang lain. David R Hawkins dalam risetnya menemukan korelasi kuat antara domain kesadaran dengan kualitas hidup seseorang dimana semakin tinggi level kesadaran seseorang maka semuakin bernilai dan berkualitas hidup seseorang.

Saya menyadari bahwa pencarian adalah tentang pertanyaan subtansial kehidupan “mengapa” kesadaran. Dorongan intuisi saya akhirnya terjawab. Suatu hari, saya menemukan buku Matematika Detik di sebuah toko buku di Semarang. Buku ini menarik perhatian saya karena judulnya yang unik dan menggetarkan. Saya penasaran, apa hubungannya matematika dengan detik? Matematika yang menginspirasi itu bagaimana? Apakah buku ini bisa membantu saya meningkatkan level kesadaran saya?

Saya memutuskan untuk membeli buku itu dan membacanya dengan penuh antusiasme. Saya terkejut dan kagum dengan isi buku itu. Buku ini bukan sekadar buku matematika biasa, melainkan buku yang mengajarkan tentang OLAH PIKIR, buku tentang matematika yang ditulis dengan fokus pada OLAH PIKIR, berpikir dalam arti yang luas tentu saja, tidak kerdil hanya sebatas berpikir logis-matematis .

Buku ini juga membantu saya untuk lebih mengenal peta kesadaran (map of consciousness) yang dibuat oleh David R Hawkins, seorang dokter, psikiater, pebisnis dan peneliti spiritual. Peta kesadaran ini menunjukkan tingkatan-tingkatan kesadaran manusia dari yang terendah hingga yang tertinggi, beserta karakteristik, emosi, dan nilai-nilai yang melekat pada setiap tingkatan. Saya merasa terbuka mata hati saya dengan peta kesadaran ini. Saya menyadari bahwa saya masih berada di tingkatan kesadaran yang rendah, yaitu tingkatan rasa takut, marah, dan bersalah. Saya ingin naik ke tingkatan yang lebih tinggi, yaitu tingkatan cinta, sukacita, dan damai.

Saya mulai menerapkan apa yang saya pelajari dari buku Matematika Detik dalam kehidupan sehari-hari. Saya berlatih untuk berpikir matematis dalam segala hal, baik dalam belajar, bekerja, maupun berinteraksi dengan orang lain. Saya juga berusaha untuk meningkatkan frekuensi energi saya dengan melakukan meditasi, doa, dan afirmasi positif. Saya merasakan perubahan yang luar biasa dalam diri saya. Saya menjadi lebih percaya diri, cerdas, kreatif, dan produktif. Saya juga menjadi lebih sabar, toleran, empati, dan penuh kasih sayang.

Alhamdulillah di saat yang sama saya berkesempatan untuk mengikuti kuliah magister psikologi di USM (Universitas Semarang) dan lulus hanya dalam waktu 3 semester saja, satu semester lebih cepat dari perkiraan. Bahkan saya dapat membantu satu kawan dalam menyusun tesis terkait dengan Matematika Detik Level A yaitu tentang ToSM, demikian juga tesis saya tentang pembiasaan ToSM (habituasi)

Saya tidak menyangka bahwa buku Matematika Detik bisa memberi dampak yang begitu besar bagi perjalanan spiritual saya. Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada penulis buku ini, yaitu Pak Ahmad Thoha Faz. Beliau adalah seorang guru kehidupan yang sangat inspiratif dan visioner. Beliau memiliki misi untuk memerangi wabah massal gagap hitung yang menimpa bangsa Indonesia dengan mengembangkan Matematika Detik Level A dalam instrumen ToSM yang mudah, menyenangkan, dan bermakna. Beliau juga terlibat dalam proyek penelitian dan pengembangan dengan penelitian tesis habituasi ToSM (test of second mathematics), yaitu sebuah tes yang mengukur KHDI (kompetensi hitung dasar intuitif)

Saya merasa terpanggil untuk bergabung dengan gerakan merdeka berhitung yang digagas oleh PPMD (penelitian dan pengembangan matematika detik). Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan literasi matematika di Indonesia dan dunia. Saya juga ingin menyebarkan pesan-pesan positif tentang peta kesadaran kepada orang-orang di sekitar saya. Saya percaya bahwa dengan belajar matematika dan meningkatkan level kesadaran, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *